Archive for Desember 2013
Biografi : Michaelangelo "Seniman Penyumbang Studi Anatomi"
Tokoh ini terkenal untuk sumbangan studi anatomi di dalam Seni Rupa. Karyanya yang dianggap terbaik adalah Patung David, Pietà, dan Fresko di langit - langit Kapel Sistina. Karyanya membuka mata seniman pada zaman ini tentang pentingnya studi yang baik tentang anatomi. Pada masa inilah dimulai penelitian langsung organ tubuh dan alat gerak dari mayat. Karya-karyanya banyak menjadi inspirasi karya seni pada masa Renaisans. Zaman Renaisans adalah zaman kelahiran kembali (Renaissance, bahasa Perancis) kebudayaan Yunani-Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 M. Selain itu karya arsiterturnya bisa dilihat di banyak bangunan di Firenze. Langsung saja di bawah ini sekilas mengenai biografi Michaelangelo.
Namanya adalah Michaelangelo Buonarroti atau nama lengkapnya dalam bahasa Italia Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni (dalam bahasa Spanyol disebut Miguel Ángel, dalam bahasa Perancis disebut Michel-Ange, yang kurang lebih berarti Malaikat Mikail) lahir 6 Maret 1475 dan meninggal 18 Februari 1564 pada usia 88 tahun adalah seorang pelukis, pemahat, pujangga, dan arsitek zaman Renaissance. Lahir dekat Arezzo, di Caprese, Toscana, Italia tahun 1475. Ayahnya Lodovico di Leonardo di Buonarotti di Simoni adalah seorang pegawai hukum di Caprese. Ibunya Francesca di Neri del Miniato di Siena. Keluarganya memiliki status kebangsawanan rendah.
Ayahnya menginginkan agar Michaelangelo berkonsentrasi ke profesi yang dianggap lebih mapan, namun Michaelangelo menyukai seni rupa. Ia lalu dibina oleh Domenico Ghirlandaio (namun dengan suatu sebab Michaelangelo menolak hal ini) dan Bertoldo di Giovanni. Ghirlandaio kemudian merekomendasikannya kepada Lorenzo de Medici. Ia lalu membuat beberapa karya yang cukup mengagumkan (untuk usianya yang masih belasan tahun), namun belum mampu membuat namanya menjadi lebih terkenal, di antaranya:
Madonna de la Salsa (1490-1492) dan Battle of the Centaurs (1491-1492)
Ciri perfeksionisme Michaelangelo mulai berkembang sejak kritik-kritik yang dilancarkan Lorenzo de Medici. Dari usia muda bakatnya sudah tampak jelas, dan di usia tiga belas dia magang pada pelukis kenamaan Shirlandaio di Florence. Setahun sesudah itu dia tinggal di Istana Medici milik Lorenzo, penguasa Florence yang bertindak selaku pelindungnya. Sepanjang kariernya bakat besar Michelangelo tak diragukan lagi. Dia sering sekali dipercaya baik oleh para Paus maupun tokoh duniawi merancang dan membuat karya seni. Meski dia tinggal di banyak tempat, sebagian terbesarnya dihabiskan di Roma dan Florence.
Setelah Lorenzo de Medici wafat, penggantinya, Piero de Medici bukanlah orang yang disenangi oleh Michaelangelo. Ia kemudian keluar dari binaan keluarga Medici dan melanjutkan karya-karyanya sendiri. Kepemimpinan Piero de Medici yang lemah membuat kota Firenze dikepung pihak Republikan, dan keluarga Medici terusir dari kota Firenze. Pada masa ini, Michaelangelo membuat beberapa karya, antara lain:
Wooden crucifix (1493) untuk gereja Santa Maria del Santo Spirito dan Patung studi Hercules dari marmer
Runtuhnya kekuasaan keluarga Medici memberi celah bagi ajaran pendeta Savonarola yang menentang kembalinya unsur seni klasikisme ke dalam Gereja. Seni Klasik dianggap mengandung banyak demoralisme, di antaranya banyaknya unsur erotisme dan gayisme (kebetulan model-model karya seni yang banyak berada di gereja adalah lelaki). Hal ini membuat Michaelangelo berusaha keluar dari pengaruh Firenze, dan berusaha menersukan profesinya di Venice, kemudian Bologna. Namun di dua kota ini, tidak ada satu pun yang mengenal kebesaran nama Michaelangelo.
Ia kemudian terlibat penipuan patung "The Lost Cupid" yang kemudian dibeli oleh pihak Gereja. Meskipun kemudian ketahuan, usahanya ini mendapat apresiasi dari Kardinal Raffaele Riario. Michaelangelo kemudian mendapat kepercayaan untuk membuat patung Bacchus. Namun kemudian patung ini diakui Michaelangelo sebagai pesanan Jacopo Galli.
Pada November 1497, duta besar Perancis meminta Michaelangelo membuat Pietà, patung Bunda Maria yang menangisi kematian Yesus. Karya ini menjadi pelopor dicantumkannya nama pematung langsung di karya yang dibuat. Di masa ini, karya-karya Michaelangelo mulai mendapatkan apresiasi yang baik. Dan pada tahun 1504, ia mulai mengerjakan karyanya yang paling terkenal, David yang kemudian dipajang di Piazza della Signoria. Karya ini dimaksudkan sebagai simbol kekuatan Republik atas ancaman dari faksi-faksi yang bertikai di daerah Romawi. Karya ini juga menjadi awal perseteruannya dengan Leonardo da Vinci yang menyarankan agar karya tersebut di tempat yang tidak terlalu mencolok.
Kendati dia tidak segenius Leonardo da Vinci angkatannya yang lebih tua, keserbabisaan dan kebolehan Michelangelo tetap amat mempesona. Dialah satu-satunya seniman, mungkin satu-satunya orang, yang sanggup mencapai puncak prestasi dalam dua bidang yang berbeda satu sama lain. Selaku pelukis dia berada hampir di puncak, baik dari segi kualitas keindahan karyanya maupun pengaruhnya terhadap pelukis-pelukis yang datang belakangan.
Fresko besar yang menghiasi dinding atas gereja Sistine di Roma merupakan --tidak bisa tidak-- kreasi seni terbesar sepanjang jaman. Tetapi, Michelangelo sendiri menganggap dirinya pertama-tama seorang pemahat, dan banyak kritikus yang menganggapnya pemahat terbesar yang pernah hidup. Patung "Daud" dan "Musa"-nya --misalnya-- dan "Pieta" yang mashur merupakan hasil karya seni yang tak terlampaui.
Michelangelo juga seorang arsitek besar. Salah satu hasil kerja besarnya di bidang ini adalah rancangan gereja Medici di Florence. Selama beberapa tahun dia juga jadi kepala arsitek gereja St. Peter di Roma.
Micheangelo banyak membikin sajak selama hidupnya, sekitar 300 sajak dapat ditemukan. Soneta-sonetanya dan sajak-sajak lain diterbitkan sesudah matinya. Kesemua sajak-sajaknya itu mencerminkan jelas corak kepribadiannya, dan Michelangelo memang menunjukkan dirinya penyair berbakat.
Seperti halnya saya jelaskan dalam artikel tentang Shakespeare, saya percaya bahwa seni dan para seniman pada umumnya tidaklah begitu banyak pengaruhnya kepada sejarah kemanusiaan dan kehidupan mereka sehari-hari.
Atas dasar itulah Michelangelo --tanpa menyisihkan pengakuan atas kehebatannya selaku seniman genius-- tampil dalam daftar urutan buku ini lebih rendah ketimbang para ilmuwan dan penemu, kendati mereka itu tidak begitu masyhur jika dibandingkan Michelangelo.
Kecenderungan karya Michaelangelo untuk menampilkan objek nudity tubuh laki-laki membuat ia diduga mengalami kelainan homoseksualitas. Selain itu, pada masa Medici homoseksualitas memang menjadi budaya yang lazim terjadi walaupun tetap dianggap amoral. Ia pun pernah terlibat percintaan dengan salah seorang bangsawan laki-laki.
Namun tetap ada catatan mengenai kedekatannya dengan Vittoria Colonna, salah satu model studinya. Tetapi hubungan ini dinilai hanya sebatas teman dekat karena Vittoria Colonna adalah seorang dari sedikit perempuan pada masa Renaissance yang memiliki wawasan tinggi di bidang sains.
Sifat perfeksionis terlihat di banyak karya Michaelangelo, salah satunya patung Faun yang dikritik oleh Lorenzo de Medici. Michaelangelo rela menghancurkan gigi-gigi Faun tersebut untuk memenuhi keinginan Lorenzo de Medici untuk membuat patung itu terlihat tua.
Salah satu kesalahan kecil yang pernah dibuatnya setelah itu adalah Patung Bacchus. Patung ini dirancang dengan tidak memperhatikan adanya kemungkinan cacat pada bahan baku. Akibatnya, muka patung ini terlihat retak menghitam. Kesalahan ini dibayar Michaelangelo saat pembuatan David. Semua bagian terkecil dari marmer yang disiapkan dalam pembuatan patung ini diperhitungkan seteliti mungkin. Hal ini membuat karyanya dihormati karena ketelitian seperti itu sulit disaingi oleh pematung lain.
Namun pribadi Michaelangelo tidaklah sesuci karyanya yang banyak dipajang di altar gereja. Selain isu homoseksualitas, perbuatannya membongkar tubuh mayat membuat ia harus menghadapi banyak pemeriksaan. Karya-karyanya juga banyak yang terlantar hanya karena masalah uang. Dan saat ini, autobiografinya diduga banyak dimanipulasi untuk mengangkat namanya sendiri. Ia juga terlibat rivalitas tidak sehat dengan Leonardo da Vinci.
Michaelangelo meninggal pada 18 Februari 1564 di usia 88 tahun, di Roma. Setua itu, tak sekalipun pernah kawin. Ia sempat membuat parodi Pietà, dengan mengganti Bunda Maria dengan sosok yang diduga adalah dirinya sendiri.
Ayahnya menginginkan agar Michaelangelo berkonsentrasi ke profesi yang dianggap lebih mapan, namun Michaelangelo menyukai seni rupa. Ia lalu dibina oleh Domenico Ghirlandaio (namun dengan suatu sebab Michaelangelo menolak hal ini) dan Bertoldo di Giovanni. Ghirlandaio kemudian merekomendasikannya kepada Lorenzo de Medici. Ia lalu membuat beberapa karya yang cukup mengagumkan (untuk usianya yang masih belasan tahun), namun belum mampu membuat namanya menjadi lebih terkenal, di antaranya:
Madonna de la Salsa (1490-1492) dan Battle of the Centaurs (1491-1492)
Ciri perfeksionisme Michaelangelo mulai berkembang sejak kritik-kritik yang dilancarkan Lorenzo de Medici. Dari usia muda bakatnya sudah tampak jelas, dan di usia tiga belas dia magang pada pelukis kenamaan Shirlandaio di Florence. Setahun sesudah itu dia tinggal di Istana Medici milik Lorenzo, penguasa Florence yang bertindak selaku pelindungnya. Sepanjang kariernya bakat besar Michelangelo tak diragukan lagi. Dia sering sekali dipercaya baik oleh para Paus maupun tokoh duniawi merancang dan membuat karya seni. Meski dia tinggal di banyak tempat, sebagian terbesarnya dihabiskan di Roma dan Florence.
Setelah Lorenzo de Medici wafat, penggantinya, Piero de Medici bukanlah orang yang disenangi oleh Michaelangelo. Ia kemudian keluar dari binaan keluarga Medici dan melanjutkan karya-karyanya sendiri. Kepemimpinan Piero de Medici yang lemah membuat kota Firenze dikepung pihak Republikan, dan keluarga Medici terusir dari kota Firenze. Pada masa ini, Michaelangelo membuat beberapa karya, antara lain:
Wooden crucifix (1493) untuk gereja Santa Maria del Santo Spirito dan Patung studi Hercules dari marmer
Runtuhnya kekuasaan keluarga Medici memberi celah bagi ajaran pendeta Savonarola yang menentang kembalinya unsur seni klasikisme ke dalam Gereja. Seni Klasik dianggap mengandung banyak demoralisme, di antaranya banyaknya unsur erotisme dan gayisme (kebetulan model-model karya seni yang banyak berada di gereja adalah lelaki). Hal ini membuat Michaelangelo berusaha keluar dari pengaruh Firenze, dan berusaha menersukan profesinya di Venice, kemudian Bologna. Namun di dua kota ini, tidak ada satu pun yang mengenal kebesaran nama Michaelangelo.
Ia kemudian terlibat penipuan patung "The Lost Cupid" yang kemudian dibeli oleh pihak Gereja. Meskipun kemudian ketahuan, usahanya ini mendapat apresiasi dari Kardinal Raffaele Riario. Michaelangelo kemudian mendapat kepercayaan untuk membuat patung Bacchus. Namun kemudian patung ini diakui Michaelangelo sebagai pesanan Jacopo Galli.
Pada November 1497, duta besar Perancis meminta Michaelangelo membuat Pietà, patung Bunda Maria yang menangisi kematian Yesus. Karya ini menjadi pelopor dicantumkannya nama pematung langsung di karya yang dibuat. Di masa ini, karya-karya Michaelangelo mulai mendapatkan apresiasi yang baik. Dan pada tahun 1504, ia mulai mengerjakan karyanya yang paling terkenal, David yang kemudian dipajang di Piazza della Signoria. Karya ini dimaksudkan sebagai simbol kekuatan Republik atas ancaman dari faksi-faksi yang bertikai di daerah Romawi. Karya ini juga menjadi awal perseteruannya dengan Leonardo da Vinci yang menyarankan agar karya tersebut di tempat yang tidak terlalu mencolok.
Kendati dia tidak segenius Leonardo da Vinci angkatannya yang lebih tua, keserbabisaan dan kebolehan Michelangelo tetap amat mempesona. Dialah satu-satunya seniman, mungkin satu-satunya orang, yang sanggup mencapai puncak prestasi dalam dua bidang yang berbeda satu sama lain. Selaku pelukis dia berada hampir di puncak, baik dari segi kualitas keindahan karyanya maupun pengaruhnya terhadap pelukis-pelukis yang datang belakangan.
Fresko besar yang menghiasi dinding atas gereja Sistine di Roma merupakan --tidak bisa tidak-- kreasi seni terbesar sepanjang jaman. Tetapi, Michelangelo sendiri menganggap dirinya pertama-tama seorang pemahat, dan banyak kritikus yang menganggapnya pemahat terbesar yang pernah hidup. Patung "Daud" dan "Musa"-nya --misalnya-- dan "Pieta" yang mashur merupakan hasil karya seni yang tak terlampaui.
Michelangelo juga seorang arsitek besar. Salah satu hasil kerja besarnya di bidang ini adalah rancangan gereja Medici di Florence. Selama beberapa tahun dia juga jadi kepala arsitek gereja St. Peter di Roma.
Micheangelo banyak membikin sajak selama hidupnya, sekitar 300 sajak dapat ditemukan. Soneta-sonetanya dan sajak-sajak lain diterbitkan sesudah matinya. Kesemua sajak-sajaknya itu mencerminkan jelas corak kepribadiannya, dan Michelangelo memang menunjukkan dirinya penyair berbakat.
Seperti halnya saya jelaskan dalam artikel tentang Shakespeare, saya percaya bahwa seni dan para seniman pada umumnya tidaklah begitu banyak pengaruhnya kepada sejarah kemanusiaan dan kehidupan mereka sehari-hari.
Atas dasar itulah Michelangelo --tanpa menyisihkan pengakuan atas kehebatannya selaku seniman genius-- tampil dalam daftar urutan buku ini lebih rendah ketimbang para ilmuwan dan penemu, kendati mereka itu tidak begitu masyhur jika dibandingkan Michelangelo.
Kecenderungan karya Michaelangelo untuk menampilkan objek nudity tubuh laki-laki membuat ia diduga mengalami kelainan homoseksualitas. Selain itu, pada masa Medici homoseksualitas memang menjadi budaya yang lazim terjadi walaupun tetap dianggap amoral. Ia pun pernah terlibat percintaan dengan salah seorang bangsawan laki-laki.
Namun tetap ada catatan mengenai kedekatannya dengan Vittoria Colonna, salah satu model studinya. Tetapi hubungan ini dinilai hanya sebatas teman dekat karena Vittoria Colonna adalah seorang dari sedikit perempuan pada masa Renaissance yang memiliki wawasan tinggi di bidang sains.
Sifat perfeksionis terlihat di banyak karya Michaelangelo, salah satunya patung Faun yang dikritik oleh Lorenzo de Medici. Michaelangelo rela menghancurkan gigi-gigi Faun tersebut untuk memenuhi keinginan Lorenzo de Medici untuk membuat patung itu terlihat tua.
Salah satu kesalahan kecil yang pernah dibuatnya setelah itu adalah Patung Bacchus. Patung ini dirancang dengan tidak memperhatikan adanya kemungkinan cacat pada bahan baku. Akibatnya, muka patung ini terlihat retak menghitam. Kesalahan ini dibayar Michaelangelo saat pembuatan David. Semua bagian terkecil dari marmer yang disiapkan dalam pembuatan patung ini diperhitungkan seteliti mungkin. Hal ini membuat karyanya dihormati karena ketelitian seperti itu sulit disaingi oleh pematung lain.
Namun pribadi Michaelangelo tidaklah sesuci karyanya yang banyak dipajang di altar gereja. Selain isu homoseksualitas, perbuatannya membongkar tubuh mayat membuat ia harus menghadapi banyak pemeriksaan. Karya-karyanya juga banyak yang terlantar hanya karena masalah uang. Dan saat ini, autobiografinya diduga banyak dimanipulasi untuk mengangkat namanya sendiri. Ia juga terlibat rivalitas tidak sehat dengan Leonardo da Vinci.
Michaelangelo meninggal pada 18 Februari 1564 di usia 88 tahun, di Roma. Setua itu, tak sekalipun pernah kawin. Ia sempat membuat parodi Pietà, dengan mengganti Bunda Maria dengan sosok yang diduga adalah dirinya sendiri.
Sumber : http://www.kolombiografi.com