Archive for 2017
Gaya Hidup Hedonisme, Pantaskah?
Memang tidak dipungkiri lagi bahwa sekarang adalah jaman dimana teknologi begitu dielu-elukan. Teknologi begitu merajarela dikalangan masyarakat terutama anak-anak muda yang mudah sekali terpengaruh akan dampaknya. Memang terdapat banyak sekali dampak positif dari penggunaan teknologi, namun jika berada di tangan yang salah, teknologi juga akan disalahgunakan. Salah satu dampak buruk yang dapat ditimbulkan akibat salah dalam penggunaan teknologi adalah hedonisme.
Apa itu hedonisme? Pertanyaan tersebut sering muncul dikalangan anak-anak muda, namun juga tidak sedikit yang mengakui bahwa "ah aku anak hedon lho !". Jadi sebenarnya makna dari hedonisme ini menurut Sudarsih (2007: 2) adalah bagaimana seseorang memaparkan sikap hidup hedonis dalam pemahaman umum yang menggejala dalam masyarakat, yakni sikap hidup yang cenderung foya- foya dan lebih berkonotasi materi. Kenikmatan diukur dari sisi materi dan masih berdasar dari kondisi lingkungan sekitar demi memuaskan keinginan untuk dapat berada dalam kelas atau status sosial tertentu.
Kemudian menurut Eramadina dalam Almira (2016: 34) gaya hidup hedonis memiliki sifat dan karakteristik perilaku atau budaya yang menginginkan keseluruhan kehidupan penuh dengan kesenang-senangan yang bisa dirasakan dan memuaskan keinginan, sehingga tujuan akhir dari kehidupan ini adalah 12 kesenangan. Dalam perkembangannya gaya hidup hedonis cenderung menyerang remaja. Karena pada masa remaja, individu sedang dalam keadaan mencari jati diri.
Kemudian dari istilah hedonisme, muncul istilah hedonis. Yang membedakan diantara keduanya yaitu hedonisme adalah bagaimana seseorang tersebut memahami hidup, dan hedonis adalah sikap/perilaku seseorang yang muncul dari paham tersebut. Jadi hedonisme adalah bagaimana seseorang memaparkan perilaku hedonis, perilaku yang cenderung untuk berfoya-foya dan memenuhi keinginan pribadi terhadap materi (uang, barang, dsb) yang akan memberikan kepuasan bagi orang yang bersikap hedonis.
Ciri-ciri orang Hedonis menurut Susanto dalam Sudarsih (2007: 7) meliputi lebih senang mengisi waktu luang di mall, cafe dan restoran- restoran makanan siap saji (fast food), serta memiliki sejumlah barang- barang dengan merk prestisius. Adapun ciri yang lain adalah :
1. Remaja cenderung bersikap instan, tidak memikirkan darimana asal harta tersebut, yang ia pikirkan hanyalah hasil akhirnya yaitu kepuasan diri
2. Mengejar suatu barang yang memiliki nilai tinggi agar ia merasa bangga karena memilikinya
3. Cenderung langsung memenuhi keinginan-keinginan yang muncul sesaat
4. Ketika tertimpa suatu masalah, ia akan menyalahkan orang lain dan menurutnya dunia itu tidak adil
5. Umumnya tinggal di kota besar. Karena di kota besar, akses untuk kemana saja tergolong mudah dan teknologi tentu akan tersebar lebih cepat apabila dibandingkan dengan di desa
6. Umumnya memiliki gaya/style yang glamour
Terdapat pula beberapa faktor penyebab munculnya gaya hedonis
1. Faktor Internal
a. Sikap
Yaitu bagaimana seseorang menyikapi teknologi yang ada. Bagaimana seseorang menyikapi perubahan arus globalisasi yang semakin ganas. Orang baik akan menyikapinya dengan bijak dan memilah mana yang menghasilkan sisi positif dan mana yang negatif. Namun sebaliknya, apabila orang tersebut belum memiliki sikap yang baik, maka ia akan mengikuti arus perubahan tersebut apa adanya.
b. Pengalaman
Pengalaman sangat penting karena apabila seseorang telah memiliki banyak pengalaman terutama pengalaman buruk, maka dalam dirinya akan mencoba untuk memperbaiki dan menghindari sesuatu yang buruk tersebut, bukan malah terus ikut dan larut kedalamnya.
2. Faktor Eksternal
a. Derasnya arus industrilisasi dan globalisasi yang menyerang masyarakat merupakan faktor yang tak dapat dielakkan. Nilai- nilai yang dulu dianggap tabu dan kini dianggap biasa.
b. Media komunikasi, khususnya media internet dan iklan memang sangat bersinggungan dengan masalah etika dan moral. Melalui simbol- simbol imajinatif media komunikasi masa jelas sangat memperhitungkan dan memanfaatkan nafsu, perasaan, dan keinginan.
Jika memang seseorang memiliki sikap hedonis, bukan berarti ia memiliki paham hedonisme. Dari perilaku hedonis ini, dapat kita ambil contoh yaitu terdapat seorang wanita yang awalnya biasa saja. Ia kemudian dipindahkan ke sebuah sekolah yang letaknya di kota. Ia adalah anak orang kaya yang jarang diperhatikan oleh orang tuanya. Orang tuanya terlalu sibuk bekerja sehingga ia merasa kesepian. Ketika di sekolah baru tersebut, ia mendapat banyak teman dan ia pun merasa senang. Namun teman tersebut membawanya kepada hal yang negatif yaitu berada di klub malam dan senang berfoya-foya dengan hartanya. Mereka kerap menghamburkan uang untuk kegiatan yang tidak penting dan cenderung negatif. Ini mengindikasikan bahwa setiap anak bisa saja memiliki sikap hedonis apabila ia tidak dapat menyikapinya dengan benar.
Berikut terdapat beberapa dampak perilaku hedonis :
1. Dapat memicu sex bebas
Karena dalam perilaku hedonis itu terdapat keinginan yang berlebih terhadap suatu materi, maka pergaulan pun juga akan berubah. Seseorang yang hedonis tentu ingin berkumpul dengan teman-teman yang sama hedonis pula. Sehingga dapat mengakibatkan tipe pertemanan yang kurang baik apabila mereka bersama-sama. Mereka akan keluar malam, menuju klub malam, berpesta pora dan menghamburkan uang. Kemudian mereka akan lupa diri dan mulai melakukan sex bebas. Hal inilah yang biasa memicu adanya sex bebas di kalangan remaja karena gaya hidup mereka yang hedonis.
2. Penggunaan narkoba
Perilaku hedonis juga akan meningkatkan rasa penasaran mereka terhadap narkoba. Mereka merasa paling bebas dan paling kaya di dunia kemudian tertarik untuk mencoba narkoba dengan uang dan kekayaan mereka.
3. Menumbuhkan sikap individualisme
Sikap individualisme adalah sikap dimana seseorang merasa bahwa ia sendiri dapat melakukan segala jenis pekerjaan tanpa bantuan dari orang lain. Hedonisme dapat membentuk seseorang untuk memiliki sikap ini karena hedonisme tidak memandang orang lain seperti dirinya. Ia merasa paliing kaya dan paling keren, seakan-akan orang lain tidak dapat melampaui dirinya.
4. Menumbuhkan sikap boros dan konsumtif
Sikap boros inilah dampak yang sering muncul pada remaja, karena ia tidak pernah merasa puas dan tidak ingin ketinggalan jaman, ia akan mengeluarkan semua uangnya hanya untuk membeli/berpesta pora tanpa memperhatikan sisi positif dari kegiatan tersebut.
5. Menjadikan remaja memiliki bibit koruptor (merasa ingin materi yang lebih dan lebih sehingga menghalalkan segala cara)
6. Menjadi seorang pembohong
7. Bersikap deskriminatif, merasa paling tinggi dan paling hebat diantara semuanya karena memiliki materi yang lebih dari yang lain
Lantas bagaimana solusi untuk mengatasi agar tidak terjebak pada perilaku hedonis?
1. Harus bijak dalam menentukan kebutuhan apa yang menjadi kebutuhan primer (harus segera dipenuhi) dan sekunder.
2. Menerapkan pola hidup sederhana
3. Banyak berdoa dan beribadah kepada Tuhan
4. Adanya kedewasaan dalam berpikir sehingga dapat membentengi diri dari perilaku hedonis
5. Menjadi diri sendiri dan tidak terpengaruh pada orang lain
Jadi, masihkah kalian memiliki keinginan untuk berfoya-foya dan menjadi seorang hedonis?
SILAHKAN KERJAKAN SOAL DIBAWAH INI
SOAL :
1. MENURUT PENDAPAT KALIAN, APA YANG DIMAKSUD DENGAN HEDONISME ITU ?
2. APA SAJA DAMPAK BURUK DARI PERILAKU HEDONIS?
3. APABILA KALIAN MENDAPATI TEMAN KALIAN YANG MEMILIKI SIKAP HEDONIS, APA YANG AKAN KALIAN LAKUKAN ?
4. BAGAIMANA PENDAPAT KALIAN TENTANG PERILAKU HEDONIS? PANTASKAH DILAKUKAN OLEH REMAJA? APA ALASANNYA?
3. APABILA KALIAN MENDAPATI TEMAN KALIAN YANG MEMILIKI SIKAP HEDONIS, APA YANG AKAN KALIAN LAKUKAN ?
4. BAGAIMANA PENDAPAT KALIAN TENTANG PERILAKU HEDONIS? PANTASKAH DILAKUKAN OLEH REMAJA? APA ALASANNYA?