- Back to Home »
- Art »
- 3 Lukisan Termahal di Dunia
Posted by : Unknown
16 Oktober 2013
Lukisan adalah salah satu seni rupa yang banyak diminati oleh masyarakat di dunia. Lukisan berkembang dari masa ke masa, bahkan ada lukisan yang mampu bertahan puluhan bahkan ratusan tahun lamanya dan tetap diminati oleh semua orang. Misalnya saja lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci. Banyak karya lukisan yang menyimpan banyak makna di balik lukisannya dan tidak jarang membuat mereka yang hobi seni sampai rela mengeluarkan uang yang cukup banyak hanya untuk seni rupa. Berikut ART akan memberi info tentang 3 lukisan termahal di dunia :
1. ”No.5, 1948″ karya Jackson Pollock
Lukisan No.5 1948 karya Jackson Pollock
Lukisan ini adalah sebuah lukisan karya Jackson Pollock, seorang pelukis Amerika yang dikenal berkontribusi pada gerakan ekspresionis abstrak. Ekspresionisme abstrak adalah gerakan seni pasca Perang Dunia II di Amerika Serikat. Gerakan ini merupakan gerakan Amerika pertama yang memiliki pengaruh di seluruh dunia dan menempatkan New York City sebagai pusat dunia seni barat setelah sebelumnya ditempati Paris.
Lukisan “No.5, 1948″ ini berukuran 8× 4 m dari papan serat, dengan goresan cat coklat dan kuning drizzled di atasnya, membentuk penampilan seperti sarang burung. Pada awalnya lukisan ini dimiliki oleh Samuel Newhouse Irving Jr. dan ditampilkan di Museum of Modern Art sebelum dijual kepada David Geffen, pendiri Geffen Records dan pendiri Dreamworks SKG. Kemudian terjadi polemik penjualan lukisan antara David Geffen yang diduga telah menjual lukisan tersebut pada David Martinez pada 2 November 2006. Penjualan yang ditengahi oleh Balai Lelang Sotheby ini meraup angka fantastis yaitu 155.300.000 Dollar Amerika dan menjadikannya sebagai lukisan termahal di dunia.
2. ”Woman III” karya Willem de Kooning
Lukisan Woman III karya Willem de Kooning
Women III atau Wanita III adalah lukisan karya pelukis abstrak ekspresionis Willem de Kooning. Willem de Kooning juga termasuk dalam kategori Action Painter, meskipun ia tidak sepenuhnya meninggalkan figur. Dalam hal ini ia berbeda dengan pelukis Abstrak Ekspressionisme yang lain. Namun, ia juga menggunakan gerakan energetik seperti halnya pelukis abstrak ekspresionis terkenal, Pollock dan Kline. Selama tahun 1950-an, de Kooning mengerjakan serangkaian lukisan abstrak dengan tema wanita, Woman Series. Goresan kuasnya yang kuat dan cepat serta warna yang cemerlang mengungkapkan rasa kebuasan (keganasan). Makna yang sesungguhnya dari objek wanita ini belum pernah dijelaskan sepenuhnya.
Lukisan Women III adalah salah satu dari enam seri lukisan de Kooning yang dibuat antara tahun 1951 dan 1953 di mana tema sentral keseluruhannya adalah seorang wanita. Lukisan berukuran 1,7 m x 1,2 m ini diselesaikan de Kooning pada tahun 1953. Dari tahun 70-an sampai 1994, lukisan ini merupakan bagian dari koleksi Museum Seni Kontemporer Teheran. Tetapi setelah revolusi pada tahun 1979, lukisan ini tidak dapat ditampilkan karena aturan ketat yang ditetapkan oleh pemerintah tentang seni visual yang bersifat vulgar. Pada tahun 1994, lukisan ini diam-diam diperdagangkan oleh Thomas Ammann Fine Art pada David Geffen untuk pelestarian sisa naskah Persia abad ke-16, Tahmasbi Shahnameh. Pada bulan November 2006, lukisan itu dijual oleh Geffen pada miliarder Steven A. Cohen. Harga lukisan tersebut saat ini adalah 152.500.000 Dollar Amerika.
3. Portrait of Adele Bloch- Bauer karya Gustav Klimt
Lukisan Portrait of Adele Bloch Bauer karya Gustav Klimt
Gambar lukisan ini dilukis di Wina atas permintaan pengusaha Ferdinand Bloch-Bauer. Yang menjadi modelnya, tak lain adalah istri Ferdinand Bauer sendiri, Adele Bloch-Bauer. Adele menjadi satu-satunya model yang dilukis dua kali oleh Klimt pada tahun 1912. Diakhir hidupnya Adele Bloch-Bauer, meminta suaminya untuk menyumbangkan lukisan Klimt ke Galeri Negara Austria saat kematiannya pada tahun 1925. Ketika Nazi mengambil alih Austria, Ferdinand melarikan diri ke Swiss. Kekayaan miliknya, termasuk lukisan Klimt, disita oleh Nazi. Pada tahun 1945, pada sebuah wasiat, Ferdinand Bloch-Bauer menyebutkan keponakannya Maria Altmann, sebagai pewaris kekayaannya yang menandai polemik kepemilikan yang sah atas lukisan tersebut.